TIMES BANJARBARU, BANYUWANGI – Gelaran Banyuwangi Ijen Geopark Downhill (BIG Downhill) 2025 di lereng Gunung Ijen, tidak hanya menghadirkan adrenalin bagi para pembalap sepeda gunung, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkuat sport tourism di Kabupaten Banyuwangi.
Ya, hal itu disampaikan Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, saat sambutannya di momen awarding pembalap ajang balap sepeda ekstrem berskala Internasional yang digelar di Bumi Blambangantersebut.
“Ini (BIG Downhill) adalah bagian dari event sport tourism yang kami laksanakan di Kabupaten Banyuwangi. Kemarin ada Tour de Banyuwangi Ijen, Ijen Green Trail, dan saat ini ada Big Downhill,” kata Ipuk, Minggu (21/9/2025).
Menurut Ipuk, sport tourism seperti BIG Downhill memiliki dampak besar. Tidak hanya dalam promosi wisata, tetapi juga bagi pertumbuhan ekonomi lokal. Homestay, restoran, hingga layanan transportasi, disebut ikut merasakan manfaat dari kehadiran ribuan peserta dan penonton yang datang.
“BIG Downhill ini adalah bagian dan upaya pemerintah daerah untuk mengajak para rider agar dapat menaklukan tantangan alam yang ada di Ijen. Karena Ijen ini sangat fenomenal, baik dari MTB (Mountain Bike) maupun road bike, semua melalui jalur Ijen ini,” ujarnya.
Di sisi lain, Ipuk juga berharap kehadiran event balap sepeda yang diikuti oleh 313 peserta ini dapat menjadi motivasi bagi generasi muda Banyuwangi. Di mana mereka bisa melihat langsung bahwa bersepeda bukan hanya sekadar hobi, namun juga bisa menjadi ajang prestasi yang diakui hingga tingkat internasional.
“Banyak sekali hal yang bisa dilakukan oleh anak-anak Banyuwangi. ini juga menginspirasi bagi mereka (generasi muda) bahwa dengan bersepeda pun bisa berprestasi,” ujarnya.
Sementara itu, Race Director BIG Downhill, H. Munif, mengatakan bahwa ajang ini sudah menjadi ikon sport tourism Banyuwangi, sejak pertama kali digelar pada 2020.
“BIG Downhill tahun ini merupakan penyelenggaraan yang ke-6. Total ada sekitar 313 peserta dari enam negara,” jelas Munif.
Menurut Munif, status BIG Downhill sebagai event resmi Union Cycliste Internationale (UCI) kategori Class 1, menjadikan lintasan di lereng Gunung Ijen itu mendapatkan penilaian yang sangat baik dari federasi balap sepeda tersebut.
“Mudah-mudahan tahun ini bisa mendapatkan nilai yang lebih bagus dari tahun kemarin,” ujarnya.
Munif menegaskan, BIG Downhill kini menjadi race terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. Selain menghadirkan persaingan sengit antar downhiller, ajang ini juga berdampak nyata pada peningkatakan perekonomian masyarakat sekitar.
“Kepada semua downhiller Indonesia, mudah-mudahan ini (BIG Downhill) tetap berlanjut dan dapat support Ibu Bupati dan jajarannya,” tuturnya.
Penting untuk diketahui, terselenggaranya BIG Downhill 2025 ini diinisiasi oleh komunitas sepeda gunung Sego Anget Racing Team (SART) di bawah komando H. Munif serta didukung oleh Pemkab Banyuwangi dan Dispora Banyuwangi.
Ajang balap sepeda gunung bergengsi tersebut, digeber di Gantasan Bike Park, Lereng Gunung Ijen, pada 20-21 September 2025.
Edisi tahun ini, ajang BIG Downhill 2025 melahirkan jawara baru.
Untuk kelas Women Elite, podium utama diraih oleh:
- Juara 1: Riska Amelia Agustina, Marin Astrindo Racing Team, Indonesia.
- Juara 2: Nilna Murni Ningtias, Spartan Racing Team, Indonesia.
- Juara 3: Naomi, Trinx Factory Team PH/FLY Racing PH, Filipina.
Untuk kelas Men Elite, podium utama diraih oleh:
- Juara 1: Rendy Varera Sanjaya, XTR, Indonesia.
- Juara 2: Pandu Satrio Perkasa, Sego Anget Racing Team, Indonesia.
- Juara 3: Andi Prayoga, Polair DH Team, Indonesia. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Bupati Banyuwangi Sebut BIG Downhill 2025 Jadi Momentum Perkuat Sport Tourism
Pewarta | : Muhamad Ikromil Aufa |
Editor | : Ronny Wicaksono |