TIMES BANJARBARU, BANJARBARU – Menteri Sosial (Mensos) RI, Saifullah Yusuf, mengungkap bahwa sekitar 330 ribu keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan sosial berhasil naik kelas setiap tahunnya menjadi keluarga mandiri dan berdaya.
Pernyataan tersebut disampaikan Saifullah dalam dialog pilar-pilar sosial di Balai Besar Pendidikan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Selasa (23/9).
“Ada sekitar 33.000 pendamping bagi KPM se-tanah air. Kalau satu pendamping mendampingi 10 KPM, maka setiap tahun ada 330.000 keluarga yang naik kelas,” ujar Mensos Saifullah.
Saifullah menegaskan bahwa program bantuan sosial bukan tujuan akhir, melainkan jembatan menuju kemandirian. Hal ini sesuai dengan pesan Presiden Prabowo Subianto: “Bansos sementara, berdaya selamanya.”
Menurutnya, tujuan utama bansos adalah mendorong graduasi KPM menuju keluarga yang mampu berdiri sendiri. Setelah lulus dari program bansos, KPM akan mendapat akses lebih luas, mulai dari bantuan modal usaha, akses pasar, hingga dukungan dari kementerian maupun lembaga terkait.
“Tujuan utama bansos adalah mendorong graduasi KPM menuju kemandirian, jelas ya,” tegasnya.
Lebih lanjut, Mensos mengungkapkan bahwa Kementerian Sosial bersama Dewan Ekonomi Nasional sedang menyiapkan mekanisme digitalisasi penyaluran bansos. Uji coba program ini sudah dilakukan di Banyuwangi, Jawa Timur.
Ke depan, ia berharap penyaluran bansos dapat sepenuhnya menggunakan sistem digital di berbagai daerah. Mesin yang sudah dirancang akan memilah penerima manfaat, sehingga penyaluran bansos dapat berjalan lebih transparan, akuntabel, dan tepat sasaran.
“Apa yang sudah dirancang Presiden Prabowo di Kementerian Sosial, harus ditindaklanjuti di daerah demi meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat,” kata Saifullah. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Mensos Sebut 330 Ribu Penerima Bansos Jadi Keluarga Mandiri Tiap Tahun
Pewarta | : Antara |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |