TIMES BANJARBARU, BANTUL – Senang akhirnya bisa bersekolah kembali, siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 19 Bantul bernama Arif Maulana Muhammad membagikan kisah hidupnya yang sempat putus harapan.
Kisah itu diceritakannya langsung kepada Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf dan para Kepala Dinas Sosial serta Kepala Sekolah Rakyat se-DIY dan Jawa Tengah (Jateng) saat kegiatan Konsolidasi Penyelenggaraan Sekolah Rakyat di SRMA 19 Bantul, Selasa (9/9/2025).
Dalam kesempatan tersebut Mensos memberikan arahan dan berdialog dengan para siswa. Salah satunya Lana - sapaan akrab Arif Maulana, yang tampil sebagai karakter wayang Semar dalam drama yang ia bawakan bersama teman-temannya.
"Berapa tahun putus sekolah?" tanya Gus Ipul, sapaan akrab Mensos Saifullah Yusuf.
"Total 1,5 tahun, soalnya pas habis lulus dari SMP tuh sempat daftar SMK, Pak. Tapi keluar semester pertama, merawat ibu sakit Pak," jawab Lana.
Lana kehilangan ayahnya ketika kelas 2 SMP. Ibunya dirawat sang kakak dan ikut merantau ke Jakarta. Saat ini ia hanya sendiri di Yogyakarta. Lana biasa pulang ke rumah kerabatnya karena sudah tidak lagi kontrak rumah.
Lana memiliki keinginan kuat untuk kembali mengenyam pendidikan. Dan Sekolah Rakyat menghadirkan kesempatan itu. Meski awalnya kesulitan beradaptasi dengan temannya yang rata-rata lebih muda, namun seiring waktu ia bisa menyesuaikan diri.
Di Sekolah Rakyat, Lana menyukai mata pelajaran Bahasa Indonesia karena cita-citanya ingin menjadi penulis. Ia mengaku senang dengan guru-guru di Sekolah Rakyat yang telah mengajar dengan sabar dan berharap bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
"Untuk Pak Presiden Prabowo Subianto, terima kasih sebesar-besarnya telah membuat Program Sekolah Rakyat ini untuk orang-orang yang tidak mempunyai biaya untuk sekolah, untuk melanjutkan pendidikan," ucapnya.
Selepas mendengar kisah Lana, Gus Ipul menyampaikan Sekolah Rakyat akan membantu siswa yang ingin melanjutkan pendidikan. "Kamu latihan terus, belajar terus yang sungguh-sungguh, jadi bener-bener supaya cita-citamu tercapai," pesan Mensos kepada Lana.
"Inilah anak-anak istimewa, anak-anak istimewa ceria kayak gini, kalau enggak ada kesempatan sekolah, bayangkan bapak ibu sekalian, kayak apa mereka ini," ucap Gus Ipul. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Ketika Sekolah Rakyat Hidupkan Kembali Harapan Siswa Yatim di Bantul
Pewarta | : Antara |
Editor | : Ronny Wicaksono |