TIMES BANJARBARU, SURABAYA – Kapten timnas Lebanon, Mohamad Haidar, menyampaikan permintaan maaf atas permainan keras yang ditunjukkan timnya saat menghadapi timnas Indonesia dalam laga uji coba FIFA Match Day di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Senin (8/9/2025). Pertandingan tersebut berakhir dengan skor imbang 0-0.
Dalam laga itu, Lebanon tampil dengan strategi bertahan total, disertai permainan keras, dan beberapa kali mengulur waktu. Akibatnya, mereka harus menerima lima kartu kuning dari wasit.
“Mohon maaf atas apa yang terjadi di pertandingan ini. Sepak bola memang seperti itu, tapi kami tidak bermaksud membuat masalah dengan pemain lawan maupun pihak lain di lapangan,” ujar Haidar dalam konferensi pers usai pertandingan.
Meski demikian, gelandang berusia 35 tahun itu tetap memberikan apresiasi kepada tuan rumah. Ia bahkan berharap Indonesia bisa menembus putaran final Piala Dunia 2026.
“Saya harap Indonesia lolos ke Piala Dunia. Tapi nanti saat melawan tim besar seperti Argentina atau Brasil, saya yakin Indonesia juga akan menerapkan permainan seperti kami malam ini,” ucap pemain yang sudah mengoleksi 90 caps sejak debutnya pada 2011 itu.
Menurut Haidar, dalam kondisi tim yang belum sepenuhnya siap karena liga domestik Lebanon belum bergulir, strategi bertahan adalah pilihan realistis. “Sangat sulit bagi kami bermain menyerang penuh selama 90 menit. Dalam situasi seperti melawan tim-tim besar, Anda juga akan melakukan hal yang sama, misalnya memakai formasi 5-3-2 atau 5-4-1 dengan menunggu momen,” tambahnya.
Meski hanya meraih hasil imbang, Haidar menilai timnya tampil baik dari sisi taktik. Apalagi sebelumnya Lebanon berhasil mengalahkan Qatar 1-0.
“Kami senang dengan hasil ini. Secara taktik kami bermain bagus, meskipun kondisi fisik belum maksimal karena masih dalam masa pramusim,” ucapnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kapten Lebanon Minta Maaf Usai Tampil Kasar Lawan Timnas Indonesia
Pewarta | : Antara |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |